TUGAS IV
PROPOSAL
PERENCANAAN STRATEGI PENANGANAN KRISIS PT. AQUA DANONE MISSISSIPPI (MIZONE)
Diajukan untuk salah satu syarat memenuhi nilai UAS
Mata Kuliah Manajemen Krisis PR
Nama Kelompok :
1.
Puteri Niken Larasingtyas (41150092)
2.
Devi Rasiluniaty (41150054)
3.
Afida Rahayu (41150174)
4.
Elisabeth Lesbata (41150123)
PROGRAM STUDI
HUBUNGAN MASYARAKAT
AKADEMI KOMUNIKASI
BSI CILEDUG (G2)
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah memberi kesempatan kepada
kami. Sehingga proposal kami yang berjudul Perencanaan
Strategi Penanganan Krisis PT. Aqua Danone Mississippi ini telah selesai.
Pada
kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing, Bapak Ahmad Setiadi, M.Kom serta semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini dengan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian
pengantar yang dapat kami sampaikan dimana kami pun sadar bahwasanya kami
hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan
hanya milik Tuhan semata hingga dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif akan
senantiasa kami nanti dalam upaya evaluasi diri.
Akhir
kata kami hanya bisa berharap,bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan
dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan
manfaat atau bahkan hikmah bagi kami sendiri,pembaca dan bagi seluruh mahasiswa/i. Aamiin…
Jakarta, 12 Januari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Sejarah Perusahaan
...................................................................................
1
1.2
Latar Belakang
& Penyebab Isu ...............................................................
1
1.3
Pengertian Isu
& Krisis ............................................................................
2
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Tahapan Krisis .........................................................................................
5
2.2 Hubungan Isu dengan Krisis
................................................................... 6
2.3 Analisa SWOT & PEST Perusahaan
...................................................... 8
BAB III PEMECAHAN
MASALAH & PERENCANAAN PROGRAM
3.1 Program Jangka Pendek ........................................................................
14
3.2 Program Jangka Menengah .................................................................. 14
3.3 Program Jangka Panjang .......................................................................
15
3.4 Target Khalayak ....................................................................................
15
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
............................................................................................
16
4.2
Saran
......................................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Sejarah Perusahaan
PT. Aqua Golden Mississippi Tbk di
Indonesia berdiri sejak tahun 1973 dan terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua
dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimliki oleh PT Aqua Golden
Mississippi, dan pabrik berastagi, Sumatera dimiliki oleh PT. Tirta
Sibayakindo). PT. Aqua Golden Mississippi didirikan oleh Tirto Utomo, pada
tahun 1998 karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa
Tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississippi sepeninggal suaminya Tirto
Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998 dan berdampak
pada peningkatan kualitas produk. Tahun 2000 bertepatan dengan pergantian
milenium Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Karena Danone sendiri
merupakan perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal
Perancis.
Sehingga pada 27 September 2006, Aqua
memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone,
Mizone hadir dengan dua rasa, yaitu orange lime dan passion fruit. Dengan
memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di bidang industri air minuman dalam
kemasan, di abad 21 Danone Aqua melakukan suatu inovasi dengan meluncurkan
produk Mizone. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah dikenal di New
Zealand, Australia, dan China.
Mizone hadir di Indonesia sebagai sebuah
inovasi baru dalam kategori minuman isotonik dengan kandungan HYDROMAXX nya
Mizone dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan mudah. Agar fit kembali
100% karena kehilangan cairan tubuh 2%, Mizone mempunyai keunggulan pada
kandungan Hydromaxx yaitu kombinasi unik lima vitamin penting (C, B3, B5, B6,
B12) dan elektrolit. Kandungan vitamin membantu mengembalikan energi tubuh,
sedangkan kandungan elektrolit mempercepat penggantian cairan tubuh yang
hilang.
1.2
Latar Belakang & Penyebab Isu
Badan
pengawas obat dan makanan (BPOM) mengadakan pertemuan dengan Komite Masyarakat
Anti Bahan Pengawet (Kombet) untuk membahas mengenai minuman yang memiliki
komposisi yang tidak sesuai dengan bahan yang telah didaftarkan ke BPOM itu
sendiri dan dianggap berbahaya bagi kesehatan masyaraka jika jenis minuman
telah melanggar ketentuan pelabelan serta pencantuman kandungan bahan pengawet
Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat. Oleh karena itu untuk menindaklanjuti hal ini,
pihak BPOM mengadakan uji tes akan bahan kandungan dalam produk minuman. Uji
tes telah dilakukan pada sembilan jenis minuman dari beberapa kategori seperti
minuman isotonik (pengganti cairan tubuh), jus, teh, kopi, dan tasted beverage
pengawet.
Produk
minuman yang dimaksud salah satunya adalah Mizone. Minuman Mizone mengalami
kasus yang menyebabkan produk tersebut ditarik dari pasaran karena diduga
mengandung bahan pengawet yang berbahaya beberapa pihak. Kasus yang terjadi
adalah karena perusahaan hanya mencantumkan satu dari dua bahan pengawet yang
digunakan dalam produknya. Menurut pernyataan dari pihak BPOM yang menyebabkan
produk minuman tersebut melanggar ketentuan pelabelan. Sebab, komposisi bahan
kandungan yang tertera dilabel produk tersebut tidak sesuai yang disebabkan
saat mengajukan izin peredaran. Dalam label hanya dicantumkan bahan pengawet
Natrium Benzoat yang menurut beberapa pihak bahan tersebut dapat menyebabkan
penyakit lupus. Sedangkan sebanyak 64,8 persen masyarakat itu sendiri tidak tahu
jens bahan pengawet seperti Natrium Benzoat. Dalam menindaklanjuti kasus ini,
pihak BPOM meminta produk Mizone ditarik dari pasaran dan labelnya pun harus
diganti untuk merubah image buruk yang sudah terbentuk dalam benak masyarakat
luas.
1.3
Pengertian Isu & Krisis
1.3.1
Definisi Isu
Munculnya sebuah isu dalam sebuah
perusahaan atau organisasi tidak dapat diprediksi sebelumnya, oleh sebab itu
perusahaan atau organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-isu yang
memungkinkan dapat membuat perusahaan atau organisasi tersebut menjadi krisis.
Penanganan isu oleh perusahaan atau organisasi ini beragam, hal ini sangat
berkaitan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi
perusahaan atau organisasi.
Kemunculan sebuah isu awalnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian
pengertian yang dimiliki oleh pihak manajemen dan public perusahaan, untuk lebih
memahami definisi dari isu, berikut beberapa isu yang dikemukakan dari berbagai
sumber : Isu terjadi ketika sebuah masalah menjadi terfokus pada satu
pertanyaan khusus yang bisa mengarahkan pada pertikaian dan beberapa jenis
resolusi. Pengertian Isu adalah suatu pertanyaan tentang fakta, nilai, atau
kebijakan yang dapat di perdebatkan. Jadi dari pengertiannya makna isu menjurus
kepada adanya suatu masalah dalam suatu organisasi, lembaga, kelompok yang
membutuhkan penanganan. Jadi sebenarnya dari pengertiannya isu mengacu kepada
adanya adanya suatu bibit permasalahan yang kemudian menyebabkan timbulnya
perdebatan.
Isu merupakaan perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta,
evaluasi, atau kebijakan yang penting bagi pihak-pihak yang berhubungan. Lalu
yang terakhir didefinisikan bahwa isu merupakan sebuah konsekuensi dari
tindakan yang diusulkan seseorang atau pihak lain yang dapat membawa dampak
dalam negosiasi pribadi dan penyesuaian, sipil dan criminal litigasi, atau hal
yang dapat menjadi sebuah masalah dari kebijakan public melalui legislativ
aturan tindakan.
Definisi
sederhana lainnya menurut Regester dan Larkin bahwa sebuah isu mempresentasikan
suatu kesenjangan antara praktek koorporat dengan harapan-harapan para
stakeholdernya. Dengan kata lain, sebuah isu yang timbul ke permukaan adalah
suatu kondisi atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, yang jika
dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi
tersebut atau pada target-trget organisasi tersebut dimasa mendatang. Selain
itu biasanya kita juga pernah kata rumor, rumor merupakan beragam informasi
dengan berbagai versi yang tidak jelas siapa sumbernya, tidak jelas siapa yang
pertama kali menyampaikannya dan tidak jelas pula kabar atau informasi tersebut
mengandung kebenaran atau tidak.,
istilah seperti ini sama halnya dengan sebuah gossip, selentingan atau grapevine.
1.3.2
Definisi Krisis
Kata
krisis berasal dari bahasa Yunani Krisis, yang berarti “keputusan”. Ketika
krisis terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Dalam
bahasa Cina, Krisis diucapkan dengan wei-iji dan mempunyai dua arti,
yaitu “bahaya” dan “peluang”. Two side in the same coin.
Krisis
Public Relations adalah peristiwa, rumor, atau informasi yang membawa
pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas perusahaan. Krisis
juga dianggap sebagai “turning point in history life”, yaitu suatu titik balik
dalam kehidupan yang dampaknya memberikan pengaruh signifikan, ke arah negative
maupun positif, tergantung reaksi yang diperlihatkan oleh individu, kelompok,
masyarakat, atau suatu bangsa.
Umumnya
krisis dilihat sebagai situasi atau kejadian yang lebih banyak mempunyai
ilmplikasi negative pada organisasi daripada sebaliknya. Krisis pada dasarnya
adalah sebuah situasi yang tidak terduga, artinya organisasi umumnya tidak
dapat menduga bahwa akan muncul situasi yang dapat mengancam kelangsungan hidup
atau keberadaan organisasi. Krisis juga sebagai suatu peristiwa yang
menyebabkan suatu perusahaan atau organisasi menjadi sorotan kelompok-kelompok
lain seperti: konsumen, pemegang saham, karyawan, keluarga karyawan atau
kelompok-kelompok yang mempunyai interest pada aktifitas perusahaan tersebut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tahapan Krisis
Secara
umum krisis berkembang melalui tiga tahap. Tahapan tersebut adalah :
1. Pra krisis (pre-crisis)
Pra krisis terjadi ketika situasi serius mulai muncul dan
organiassai menyadarinya. Pada tahap ini telah diketahui tanda-tanda akan
terjadinya krisis. Tetapi, jika situasi tersebut dibiarkan tanpa mengambil
tindakan pencegahan maka dapat berkembang menjadi krisis yang besar.
Pada tahap ini, kesiapan manghadapi krisis adalah faktor
terpenting. Kesiapan ini diperoleh dari upaya mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan munculnya krisis (melalui manajemen isu).
2. Krisis (acute crisis)
Tahap
krisis akan terjadi ketika situasi tidak dapat di manajemen dengan baik oleh
organisasi sehingga situasi tersebut menyebar luas ke luar organisasi. Pada
tahap ini, jalan terbaik yang dilakukan adalah meminimalkan akibat krisis,
tidak memunculkan korban baru, termasuk mengisolasi krisis agar tidak meluas.
Yang utama adalah menjamin keselamatan public, bukan berkutat untuk mencari
tahu penyebab krisis.
3. Pasca krisis (post crisis)
Terjadi
ketika krisis sudah teratasi dan organisasi berupaya mempertahankan citranya
atau kehilangan citra tersebut. Masa ini organisasi berupaya untuk memperbaiki
segala akibat yang ditimbulkan krisis (recovery).6
Selain
itu dikemukan juga oleh Steven Fink, seorang konsultan krisis dari Amerika,
mengembangkan konsep anatomi krisis. Fink mendeskripsikan krisis seperti
layaknya penyakit yang menyerang tubuh manusia, dan membagi tahapan krisis
sesuai dengan terminology kedokteran yang dipakai untuk melihat stadium
penyakit yang menyerang manusia sebagai berikut :
1.
Tahap prodmoral
2.
Tahap akut
3.
Tahap kronik
4. Tahap
resolusi (penyembuhan)
2.2 Hubungan
Isu dengan Krisis
Perlu dipahami bahwa
manajemen isu dan manajemen krisis adalah dua hal berbeda tetapi saling
berhubungan. Manajemen isu dilakukan sebagai antisipasi sebelum terjadinya
krisis dan tetap harus dilakukan ketika krisis berlangsung.
Manajemen isu adalah aktivitas
yang diorganisasi (dalam suatu organisasi) untuk mengidentifikasi munculnya kecenderungan-kecenderungan
(situasi) atau su – isu yang dimungkinkan (diprediksi) mempengaruhi aktivitas
organisasi dalam beberapa tahun kedepan (termasuk dalam jangka pendek) dan membangun
strategi organisasi untuk meresponsnya. (Gaunt & Ollenberg1995 : 2).
Manajemen isu juga
mencakup langkah – langkah atau tahapan dalam menangani isu. Secara umum, ada
lima tahap aktivitas manajemen isu yang bersifat universal, artinya telah menjadi
standar internasional dan formal bagi para akademisi. Kelima tahap menurut
Regester & Larkin itu adalah :
1.
Public Relations
mesti mengenal dahulu isu – isu yang diasumsikan dapat mempengaruhi organisasi
(Issue Identificaton). Proses identifikasi dalam tahap ini dapat menggunakan
beberapa cara, antara lain :
• Polling Opini
• Menggelar Focus
Group Disscussion (FGD)
• Monitoring Media
• Penyediaan Kotak Opini
• Secara aktif melakukan
“management by walking around”, dengan mengunjungi dan mengobrol dengan
kelompok publik untuk menampung aspirasi.
• Memonitoing dan
menjalin relasi melalui dunia maya dengan berbagai fiturnya seperti blog,
facebook, Twitter, atau media sosial lainnya.
2.
Melakukan evaluasi dan analisis isu – isu yang
ditemukan.Tahap ini mencakup upaya menganalisis penyebab isu dan kemungkinan
akibatnya bagi aktivitas organisasi. Tujuan dari tahap ini adalah mengetahui
isu sebenarnya, penyebabnya, dan dari mana sumbernya.
3.
Merumuskan program – program yang bisa
dilakukan organisasinya untuk merepon itu tersebut. Termasuk merumuskan
strategi – strategi alternatif terhadap perubahan isu.
Ragester & Larkin membagi tiga strategi dalam
tahap ini :
• Adaptive change strategy adalah strategi
terbuka terhadap perubahan, mengantisipasi perubahan dan menawarkan dialog
konstruktif untuk menggapai kompromi dan
akomodasi.
• Reactive Change Strategy adalah strategi yang
mengantisipasi dan berusaha membentuk arah
pembuatan kebijakan publik dengan menentukan bagaimana
kampanye terhadap isu dilaksanakan.
• Dynamic Response Strategy adalah strategi
yang mengantisipasi dan berusaha membentuk arah pembuatan kebijakan publik
dengan menentukan bagaimana kampanye terhadap isu dilaksanakan.
4.
Mengintegrasikan semua
komponen organisasi untuk melaksanakan program -program. Upaya ini dikenal
sebagai program komunikasi Public Relations melibatkan, dan berkonsistensi
dengan strategi departemen lainnya.
5.
Mengukur apakah
program – program tersebut berjalan sesuai tujuan – tujuan organisasi. Untuk
menilai apakah upaya merespon isu berjalan dengan baik, maka diperlukan program
– program riset.
Manajemen Krisis sebagai
Upaya organisasi atau perusahaan untuk mengatasi krisis. Upaya disini juga
mencakup langkah – langkah yang
diperlukan dalam mengatasi atau mengelola krisis. Langkah terbaik dalam
mengatasi krisis adalah membuat sebuah rencana antisipasi krisis. Poin penting
yang perlu diperhatikan dalam manajemen krisis diantaranya adalah :
• Perlunya perencanaan
Krisis
• Meletakkan
prioritas utama pada keselamatan dan kepentingan publik.
• Mengupayakan satu suara
melalui crisis center dengan satu juru bicara, untuk ketercukupan
informasi dan mencegah rumor.
• Menjalin komunkasi
dengan publik terkait, mengajak kerja sama dan memberikan penghargaan atas
perhatian kooperatif mereka.
• Hindari dahulu upaya
menyalahkan pihak lain, apalagi menggunakan jalur hukum. Teliti dengan cermat
penyebab krisis.
Dapat disimpulkan bahwa
manajemen isu dan manajemen krisis memiliki hubungan timbal balik berbalasan
(respirokal) : sebuah isu dapat menciptakan krisis, dan krisis dapat menciptakan
isu.
Teori manajemen krisis umumnya didasarkan atas
bagaimana menghadapi krisis (crisis bargaining and negotiation),
membuat keputusan di saat krisis (crisis decision making), dan memantau
perkembangan krisis (crisis dynamics).
Dalam situasi
krisis, usahakan tetap tenang dan pertimbangkan dengan matang keputusan yang akan
diambil karena akan menjadi taruhan reputasi Public Relations. Langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam mengelola krisis adalah :
1. Identifikasi
Krisis
2. Analisis
Krisis
3. Isolasi
Krsis
4. Pilihan
Strategi
5. Program
Pengendalian
2.3 Analisis
SWOT & PEST
2.3.1 Definisi Analisis SWOT
Analisis SWOT singkatan bahasa inggris dari Strengh
Weakness Opportunitty Threat adalah sebuah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengindentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin
proyek pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960an dan 1970an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas
memerlukan suatu perancanaan strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang
saling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan
perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga
tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan efisien maka
diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat organisasi. Salah satu
analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT
tersebut.
Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode
kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya
akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut.
Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis Besar Haluan Kerja) yang
menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun
eksternal.
2.3.2 Analisa SWOT PT. Aqua Golden Mississippi
(Mizone)
Strengh
:
1. Brand
Danone sangat kuat
2. Danone
sebagai market leader bisnis air mineral (pangsa pasar 60%)
3. Memasarkan
produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui kualitas produk.
4. Kemasan
Mizone semakin beragam.
5. Menggunakan
manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup Danone di
seluruh dunia, Mizone mengikuti aturan yang dituangkan dalam Program Danone
untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumber-sumber mata
airnya.
6. Inovasi
terbaru varian rasa Mizone yang unik dan inovatif.
7. Agen
penjualan Mizone yang tersebar dimana-mana.
Weakness
:
1. Kendali
pasokan/stok barang berada di tangan Pricipal/Main Distributor.
2. Margin
Tipis.
3. Diperlukan
modal kerja yang cukup besar.
4. Ketika
musim hujan penjualan turun dan arus Kas terbenam di Stok Barang.
5. Air
Mineral Aqua masih menggunakan proses Ozonisasi, sehingga menimbulkan stigma
negatif pada masyarakat.
6. Dalam
pembuatan produk pihak Mizone kurang teliti dalam proses pelabelan.
Opportunity
:
1. Jenjang
menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar.
2. Track record distribusi
Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan sayap bisnis produk Danone Food
(Biskuat dll)
3. Mempunyai
peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum mempunyai pasar lokal.
4. Sosialisasi
ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral yang bersih dan
higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan.
5. Pemberian
bantuan Aqua untuk wilayah terpencil merupakan salah satu promosi Aqua bahwa
Aqua juga peduli terhadap sesama.
6. Air
PDAM yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, maka Pemerintah
menganjurkan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air mineral dalam kemasan.
7. Aqua
mempunyai kesempatan besar untuk bisa menembus pasar Internasional.
Threat
:
1. Persaingan
harga dengan sesama Agen/ Sub Distributor/Distributor Aqua Danone dari wilayah
lain (cross burder)
2. Tidak
dipasok produk/pencabutan lisensi keagenan Danone apabila melanggar aturan
keagenan
3. Mulai
muncul produk-produk air mineral baru
4. Sekarang
ini banyak bermunculan depo-depo air minum isi ulang di kawasan padat oenduduk
dimana harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan Aqua.
5. Adanya
kenaikan bahan baku untuk kemasan, seperti plastik untuk label dan bahan untuk
pembuatan galon
6. Tidak
stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
7. Melemahnya
daya beli konsumen
8. Adanya
penghapusan subsidi BBM bagi industri
9. Biaya
pengiklanan yang tidak murah
2.3.3 Definisi Analisis PEST
Menurut Ward and
Peppard (2002, p70) Analisis PEST adalah analisis terhadap
faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi
bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai
pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah
kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi, arah perusahaan,
rencana pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan,
karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi
perusahaan.
Faktor-faktor dari
lingkungan biasanya dianggap bersama-sama dalam tahap awal pemikiran strategis,
selain hanya menggunakan PEST, pendekatan analisis seperti faktor legal (hukum)
biasanya disertakan dengan faktor-faktor politik dan ecological /
environmental dengan faktor-faktor sosial dalam analisis PEST standar. Monitoring
yang cermat pada faktor-faktor ini dapat menyebabkan peluang bisnis yang
signifikan dan dapat mengidentifikasi potensi ancaman tepat pada waktunya
sehingga dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak tersebut.
a). Politik
Faktor
politik seperti kebijakan pemerintah, hukum yang berlaku, dan aturan formal
atau informal dilingkungan perusahaan, contoh kebijakan pajak dan peraturan
daerah.
b). Ekonomi
Faktor
ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari customer
dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, contoh standar nilai tukar,
suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.
c). Sosial
Faktor sosial
meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan
mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh tingkat
pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial
dan lingkungan kerja.
d). Teknologi
Faktor
teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi
tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses
bisnis perusahaan.
2.3.4 Analisis
PEST
Politik :
1. Undang-undang
perlindungan alam : adanya UU perlindungan alam maka akan menjadikan kendala
bagi Aqua karena air yang di produksi berasal dari alam
2. Peraturan
ekspor impor : apabila pemerintah membuat peraturan ekspor impor yang terlalu
rumit maka akan menjadikan kendala Aqua dalam mengekspor produknya
3. Peraturan
khusus daerah pusat
4. Perubahan
UU perpatenan : dengan adanya perubahan UU perpatenan hak maka akan menyulitkan
Aqua untuk tetap menggunakan merk tersebut.
Ekonomi :
1.
Tingkat produktivitas kerja
Apabila produktivitas
kerja menurun maka akan berdampak pada pendistribusian produk yang akan menurun
dan akan mengecewakan konsumen karena permintaan akan produk tidak terpenuhi
secara maksimal
2.
Perbedaan pendapat menurut kawasan dan kelompok konsumen
Apabila pendapatan pada kelompok ekonomi
menengah, danekonomi menengah ke atas sudah pasti akan meningkatkan penjualan
produk, dan meningkatkan pelanggan. Tetapi apabila
pendapatan
kelompok
menengah ke bawah
yang biasanya bermukim di pedesaan atau
pinggiran kota, merekahanya akan membeli air kemasan jika hendak bepergian,
dan untuk
kesehariannya mereka cenderung memilih untuk memasak air
sendiri. Dengan demikian berpengaruh terhadap pendistribusian
produk Aqua meskipun tidak terlalu besar
3.
Tarif Pajak
Jika pemerintah menaikkan pajak maka biaya perusahaan juga akan
meningkat, sehingga bisa terjadi harga produk juga akan naik
Sosial :
1.
Pendapatan per kapita
Semakin tinggi
pendapatan per kapita maka semakin meningkat permintaan pasar, dan akan
meningkatkan produksi
2.
Kemacetan lalu lintas
Apabila tingkat
kemacetan lalu lintas tinggi maka akan meningkatkan produksi
3.
Gaya Hidup
Apabila masyarakat
memilih gaya hidup sehat maka akan berpengaruh terhadap permintaan produk dan
konsumen akan beralih menjadi pelanggan
4.
Lingkungan Dalam Kota
Apabila lingkungan
dengan cuaca yang panas akan berpengaruh terhadap peningkatan permintaan, tetapi
apabila lingkungan dengan cuaca yang dingin maka permintaan akan menurun.
Teknologi :
1.
Mesin produksi yang canggih
2.
Internet
Dengan adanya
teknologi seperti internet yang sudah kita rasakan seperti sekarang ini, akan memberi
banyak kemudahan untuk Aqua dalam memberikan informasi kepada stakeholder. Juga
memberi kemudahan untuk menguasai pasar di Indonesia atau Negara-negara lain.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
DAN PERENCANAAN PROGRAM
3.1.
Program Jangka Pendek
3.1.1.
Sasaran
Melakukan
Conferensi Press kepada public dengan mengundang wartawan media cetak maupun
online yang menyatakan bahwa minuman Mizone tidak menyebabkan penyakit lupus
seperti yang selama ini gencar diberitakan media. Hal tersebut juga dibuktikan
dengan adanya surat edaran dari Kepala BPOM.
3.1.2.
Tujuan
Tujuan
dari Conferensi Press ini ialah memberi tahu kepada masyarakat bahwa Mizone
aman untuk dikonsumsi. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, batas aman konsumsi
untuk Natrium Benzoat sebanyak 600 mg/liter dan Mizone kandungannya jauh
dibawah nilai tersebut. Begitupun dengan kandungan Kalium Sorbat yang batas
amannya 1000 mg/liter Mizone memiliki kandungan Kalium Sorbat jauh dibawahnya.
Oleh karena itu, minuman Mizone dipastikan aman bagi tubuh sealipun dikonsumsi
setiap hari
3.2.
Program Jangka Menengah
3.2.1.
Sasaran
Mizone
mensosilisasikan kembali dan memberitahu masyarakat agar tidak ragu memilih
Mizone sebagai minuman ion dengan membagikan Mizone gratis di Bundaran HI saat carfreeday berlangsung. Tidak hanya
memberikan Mizone gratis, Mizone juga mengadakan jalan santai dan membuat
kompetisi lari marathon yang dimulai dari Monas. Acara berlangsung meriah dan
banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu.
3.2.2.
Tujuan
Kampanye
Mizone di Bundaran HI bertujuan untuk merebut kepercayaan masyarakat akan
Mizone yang tidak berbahaya, sehingga mengkonsumsi Mizone kembali. Mizone dapat
lebih dekat dengan masyarakat dan menjadi evaluasi Mizone dalam membuat produk
yang lebih berkualitas dan baik kesehatan.
3.3.
Program Jangka Panjang
3.3.1.
Sasaran
Mizone
membuat kemasan baru yang lebih fresh dan menarik. Mizone juga merubah
komposisi dan berbagai macam rasa baru yang pasti lebih aman dan dapat
sertifikat dari BPOM. Menyusun strategi baru dan mengevaluasi produk Mizone
yang untuk konsumen.
3.3.2.
Tujuan
Mengimplementasikan
strategi perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan
tahunan, memikirkan, dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat
dilaksanakan. Mereview factor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi Mizone yang sedang berlangsung.
3.4.
Target Khalayak
Peserta
wartawan yang mengikuti conferensi press dan yang utama ialah masyarakat luas
yang mengkonsumsi aktif Mizone dan percaya akan produk Mizone. Mizone juga
terjangkau untuk masyarakat kebawah dengan low prince yang diberikan oleh
Mizone tanpa mengurangi kualitas produk Mizone.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Krisis yang
dialami oleh PT. Aqua Golden Mississippi (Mizone) ini termasuk ke dalam krisis
PR yang disebabkan oleh beragamnya persepsi masyarakat. Diawali oleh isu oleh
seseorang yang menulisnya di akun salah satu media sosial, isu tersebut
tersebar luas dan membuat masyarakat berpandangan negatif tentang Mizone.
Manajemen PT.
Aqua Golden Mississippi tidak tinggal diam dengan cepat dan tepat pihak
manajemen segera mencari jalan keluar untuk memulihkan isu negatif ini. Setelah
serangkaian tahap pemulihan dilakukan oleh manajemen perusahaan, baik pemulihan
internal maupun eksternal kasus ini berhasil diselesaikan, dan Mizone masih
tetap memiliki tempat di konsumen luas.
Setelah
dilakukan analisis SWOT dan PEST, PT. Aqua Golden Mississippi sangat mempengaruhi
kelangsungan perusahaan. PT. Aqua Golden Mississippi sudah seharusnya melakukan
banyak perubahan agar tetap dan terus menjadi perusahaan yang lebih baik.
4.2
Saran
a. Perusahaan
harus lebih waspada terhadap isu-isu yang menyebar khususnya yang menyebar di
sosial media.
b. Perusahaan
harus terus melakukan inovasi, untuk menghadapi persaingan dan semakin maraknya
produk serupa.
c. Perusahaan
sebaiknya mulai memperhatikan kemasan dalam produknya khususnya produk Mizone
agar konsumen tidak merasa monoton dengan kemasan yang ada.
diamond meaning and tips - iTanium Artworks
BalasHapusDiamond definition, diamond columbia titanium jacket definition, diamond meaning and tips. This is an titanium block essential tool to ford edge titanium 2019 learn how t fal titanium pan to recognize and Date titanium rainbow quartz of Creation: 21 February 1992Age Range: 21+