Kamis, 12 Januari 2017



TUGAS IV
PROPOSAL PERENCANAAN STRATEGI PENANGANAN KRISIS PT. AQUA DANONE MISSISSIPPI (MIZONE)
Diajukan untuk salah satu syarat memenuhi nilai UAS Mata Kuliah Manajemen Krisis PR
Nama Kelompok :
1.     Puteri Niken Larasingtyas     (41150092)
2.     Devi Rasiluniaty                     (41150054)
3.     Afida Rahayu                        (41150174)
4.     Elisabeth Lesbata                   (41150123)


PROGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT
AKADEMI KOMUNIKASI
BSI CILEDUG (G2)
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah memberi kesempatan kepada kami. Sehingga proposal kami yang berjudul Perencanaan Strategi Penanganan Krisis PT. Aqua Danone Mississippi ini telah selesai.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing, Bapak Ahmad Setiadi, M.Kom serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini dengan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan dimana kami pun sadar bahwasanya kami hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan semata hingga dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa kami nanti dalam upaya evaluasi diri.
Akhir kata kami hanya bisa berharap,bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi kami sendiri,pembaca dan  bagi seluruh mahasiswa/i. Aamiin…
                                                                                   
   Jakarta, 12 Januari 2017

                                                                                                   Penyusun








DAFTAR ISI
BAB I                         PENDAHULUAN
1.1    Sejarah Perusahaan ................................................................................... 1
1.2    Latar Belakang & Penyebab Isu ............................................................... 1
1.3    Pengertian Isu & Krisis ............................................................................ 2
BAB II                        KAJIAN PUSTAKA
                        2.1  Tahapan Krisis .........................................................................................  5
                        2.2  Hubungan Isu dengan Krisis ...................................................................  6
                        2.3  Analisa SWOT & PEST Perusahaan ......................................................  8
BAB III          PEMECAHAN MASALAH & PERENCANAAN PROGRAM
                        3.1  Program Jangka Pendek ........................................................................  14
                        3.2  Program Jangka Menengah ..................................................................   14
                        3.3  Program Jangka Panjang .......................................................................  15
                        3.4  Target Khalayak ....................................................................................  15
BAB IV          PENUTUP
4.1    Kesimpulan ............................................................................................ 16
4.2    Saran ...................................................................................................... 16





BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Sejarah Perusahaan
PT. Aqua Golden Mississippi Tbk di Indonesia berdiri sejak tahun 1973 dan terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik berastagi, Sumatera dimiliki oleh PT. Tirta Sibayakindo). PT. Aqua Golden Mississippi didirikan oleh Tirto Utomo, pada tahun 1998 karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississippi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998 dan berdampak pada peningkatan kualitas produk. Tahun 2000 bertepatan dengan pergantian milenium Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Karena Danone sendiri merupakan perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis.
Sehingga pada 27 September 2006, Aqua memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone, Mizone hadir dengan dua rasa, yaitu orange lime dan passion fruit. Dengan memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di bidang industri air minuman dalam kemasan, di abad 21 Danone Aqua melakukan suatu inovasi dengan meluncurkan produk Mizone. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah dikenal di New Zealand, Australia, dan China.
Mizone hadir di Indonesia sebagai sebuah inovasi baru dalam kategori minuman isotonik dengan kandungan HYDROMAXX nya Mizone dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan mudah. Agar fit kembali 100% karena kehilangan cairan tubuh 2%, Mizone mempunyai keunggulan pada kandungan Hydromaxx yaitu kombinasi unik lima vitamin penting (C, B3, B5, B6, B12) dan elektrolit. Kandungan vitamin membantu mengembalikan energi tubuh, sedangkan kandungan elektrolit mempercepat penggantian cairan tubuh yang hilang.
1.2              Latar Belakang & Penyebab Isu
Badan pengawas obat dan makanan (BPOM) mengadakan pertemuan dengan Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) untuk membahas mengenai minuman yang memiliki komposisi yang tidak sesuai dengan bahan yang telah didaftarkan ke BPOM itu sendiri dan dianggap berbahaya bagi kesehatan masyaraka jika jenis minuman telah melanggar ketentuan pelabelan serta pencantuman kandungan bahan pengawet Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat. Oleh karena itu untuk menindaklanjuti hal ini, pihak BPOM mengadakan uji tes akan bahan kandungan dalam produk minuman. Uji tes telah dilakukan pada sembilan jenis minuman dari beberapa kategori seperti minuman isotonik (pengganti cairan tubuh), jus, teh, kopi, dan tasted beverage pengawet.
Produk minuman yang dimaksud salah satunya adalah Mizone. Minuman Mizone mengalami kasus yang menyebabkan produk tersebut ditarik dari pasaran karena diduga mengandung bahan pengawet yang berbahaya beberapa pihak. Kasus yang terjadi adalah karena perusahaan hanya mencantumkan satu dari dua bahan pengawet yang digunakan dalam produknya. Menurut pernyataan dari pihak BPOM yang menyebabkan produk minuman tersebut melanggar ketentuan pelabelan. Sebab, komposisi bahan kandungan yang tertera dilabel produk tersebut tidak sesuai yang disebabkan saat mengajukan izin peredaran. Dalam label hanya dicantumkan bahan pengawet Natrium Benzoat yang menurut beberapa pihak bahan tersebut dapat menyebabkan penyakit lupus. Sedangkan sebanyak 64,8 persen masyarakat itu sendiri tidak tahu jens bahan pengawet seperti Natrium Benzoat. Dalam menindaklanjuti kasus ini, pihak BPOM meminta produk Mizone ditarik dari pasaran dan labelnya pun harus diganti untuk merubah image buruk yang sudah terbentuk dalam benak masyarakat luas.
1.3              Pengertian Isu & Krisis

1.3.1        Definisi Isu
 Munculnya sebuah isu dalam sebuah perusahaan atau organisasi tidak dapat diprediksi sebelumnya, oleh sebab itu perusahaan atau organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-isu yang memungkinkan dapat membuat perusahaan atau organisasi tersebut menjadi krisis. Penanganan isu oleh perusahaan atau organisasi ini beragam, hal ini sangat berkaitan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi perusahaan atau organisasi.
Kemunculan sebuah isu awalnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian pengertian yang dimiliki oleh pihak manajemen dan public perusahaan, untuk lebih memahami definisi dari isu, berikut beberapa isu yang dikemukakan dari berbagai sumber : Isu terjadi ketika sebuah masalah menjadi terfokus pada satu pertanyaan khusus yang bisa mengarahkan pada pertikaian dan beberapa jenis resolusi. Pengertian Isu adalah suatu pertanyaan tentang fakta, nilai, atau kebijakan yang dapat di perdebatkan. Jadi dari pengertiannya makna isu menjurus kepada adanya suatu masalah dalam suatu organisasi, lembaga, kelompok yang membutuhkan penanganan. Jadi sebenarnya dari pengertiannya isu mengacu kepada adanya adanya suatu bibit permasalahan yang kemudian menyebabkan timbulnya perdebatan.
Isu merupakaan perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta, evaluasi, atau kebijakan yang penting bagi pihak-pihak yang berhubungan. Lalu yang terakhir didefinisikan bahwa isu merupakan sebuah konsekuensi dari tindakan yang diusulkan seseorang atau pihak lain yang dapat membawa dampak dalam negosiasi pribadi dan penyesuaian, sipil dan criminal litigasi, atau hal yang dapat menjadi sebuah masalah dari kebijakan public melalui legislativ aturan tindakan.
Definisi sederhana lainnya menurut Regester dan Larkin bahwa sebuah isu mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek koorporat dengan harapan-harapan para stakeholdernya. Dengan kata lain, sebuah isu yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, yang jika dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada target-trget organisasi tersebut dimasa mendatang. Selain itu biasanya kita juga pernah kata rumor, rumor merupakan beragam informasi dengan berbagai versi yang tidak jelas siapa sumbernya, tidak jelas siapa yang pertama kali menyampaikannya dan tidak jelas pula kabar atau informasi tersebut mengandung kebenaran atau tidak., istilah seperti ini sama halnya dengan sebuah gossip, selentingan atau grapevine.
1.3.2        Definisi Krisis
Kata krisis berasal dari bahasa Yunani Krisis, yang berarti “keputusan”. Ketika krisis terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Dalam bahasa Cina, Krisis diucapkan dengan wei-iji dan mempunyai dua arti, yaitu “bahaya” dan “peluang”. Two side in the same coin.
Krisis Public Relations adalah peristiwa, rumor, atau informasi yang membawa pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas perusahaan. Krisis juga dianggap sebagai “turning point in history life”, yaitu suatu titik balik dalam kehidupan yang dampaknya memberikan pengaruh signifikan, ke arah negative maupun positif, tergantung reaksi yang diperlihatkan oleh individu, kelompok, masyarakat, atau suatu bangsa.
Umumnya krisis dilihat sebagai situasi atau kejadian yang lebih banyak mempunyai ilmplikasi negative pada organisasi daripada sebaliknya. Krisis pada dasarnya adalah sebuah situasi yang tidak terduga, artinya organisasi umumnya tidak dapat menduga bahwa akan muncul situasi yang dapat mengancam kelangsungan hidup atau keberadaan organisasi. Krisis juga sebagai suatu peristiwa yang menyebabkan suatu perusahaan atau organisasi menjadi sorotan kelompok-kelompok lain seperti: konsumen, pemegang saham, karyawan, keluarga karyawan atau kelompok-kelompok yang mempunyai interest pada aktifitas perusahaan tersebut.





















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1       Tahapan Krisis
            Secara umum krisis berkembang melalui tiga tahap. Tahapan tersebut adalah :
1.       Pra krisis (pre-crisis)
Pra krisis terjadi ketika situasi serius mulai muncul dan organiassai menyadarinya. Pada tahap ini telah diketahui tanda-tanda akan terjadinya krisis. Tetapi, jika situasi tersebut dibiarkan tanpa mengambil tindakan pencegahan maka dapat berkembang menjadi krisis yang besar.
Pada tahap ini, kesiapan manghadapi krisis adalah faktor terpenting. Kesiapan ini diperoleh dari upaya mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya krisis (melalui manajemen isu).
2.       Krisis (acute crisis)
Tahap krisis akan terjadi ketika situasi tidak dapat di manajemen dengan baik oleh organisasi sehingga situasi tersebut menyebar luas ke luar organisasi. Pada tahap ini, jalan terbaik yang dilakukan adalah meminimalkan akibat krisis, tidak memunculkan korban baru, termasuk mengisolasi krisis agar tidak meluas. Yang utama adalah menjamin keselamatan public, bukan berkutat untuk mencari tahu penyebab krisis.
3.       Pasca krisis (post crisis)
Terjadi ketika krisis sudah teratasi dan organisasi berupaya mempertahankan citranya atau kehilangan citra tersebut. Masa ini organisasi berupaya untuk memperbaiki segala akibat yang ditimbulkan krisis (recovery).6
Selain itu dikemukan juga oleh Steven Fink, seorang konsultan krisis dari Amerika, mengembangkan konsep anatomi krisis. Fink mendeskripsikan krisis seperti layaknya penyakit yang menyerang tubuh manusia, dan membagi tahapan krisis sesuai dengan terminology kedokteran yang dipakai untuk melihat stadium penyakit yang menyerang manusia sebagai berikut :





1.      Tahap prodmoral
2.      Tahap akut
3.      Tahap kronik
4.      Tahap resolusi (penyembuhan)

2.2       Hubungan Isu dengan Krisis
Perlu dipahami bahwa manajemen isu dan manajemen krisis adalah dua hal berbeda tetapi saling berhubungan. Manajemen isu dilakukan sebagai antisipasi sebelum terjadinya krisis dan tetap harus dilakukan ketika krisis berlangsung.
Manajemen isu adalah aktivitas yang diorganisasi (dalam suatu organisasi) untuk mengidentifikasi munculnya kecenderungan-kecenderungan (situasi) atau su – isu yang dimungkinkan (diprediksi) mempengaruhi aktivitas organisasi dalam beberapa tahun kedepan (termasuk dalam jangka pendek) dan membangun strategi organisasi untuk meresponsnya. (Gaunt & Ollenberg1995 : 2).
Manajemen isu juga mencakup langkah – langkah atau tahapan dalam menangani isu. Secara umum, ada lima tahap aktivitas manajemen isu yang bersifat universal, artinya telah menjadi standar internasional dan formal bagi para akademisi. Kelima tahap menurut Regester & Larkin itu adalah :
1.      Public Relations mesti mengenal dahulu isu – isu yang diasumsikan dapat mempengaruhi organisasi (Issue Identificaton). Proses identifikasi dalam tahap ini dapat menggunakan beberapa cara, antara lain :
• Polling Opini
• Menggelar Focus Group Disscussion (FGD)
• Monitoring Media
• Penyediaan Kotak Opini
• Secara aktif melakukan “management by walking around”, dengan mengunjungi dan mengobrol dengan kelompok publik untuk menampung aspirasi.
• Memonitoing dan menjalin relasi melalui dunia maya dengan berbagai fiturnya seperti blog, facebook, Twitter, atau media sosial lainnya.
2.       Melakukan evaluasi dan analisis isu – isu yang ditemukan.Tahap ini mencakup upaya menganalisis penyebab isu dan kemungkinan akibatnya bagi aktivitas organisasi. Tujuan dari tahap ini adalah mengetahui isu sebenarnya, penyebabnya, dan dari mana sumbernya.
3.       Merumuskan program – program yang bisa dilakukan organisasinya untuk merepon itu tersebut. Termasuk merumuskan strategi – strategi alternatif terhadap perubahan isu.
Ragester & Larkin membagi tiga strategi dalam tahap ini :
Adaptive change strategy adalah strategi terbuka terhadap perubahan, mengantisipasi perubahan dan menawarkan dialog konstruktif untuk menggapai kompromi dan
akomodasi.
Reactive Change Strategy adalah strategi yang mengantisipasi dan berusaha membentuk arah
pembuatan kebijakan publik dengan menentukan bagaimana kampanye terhadap isu dilaksanakan.
Dynamic Response Strategy adalah strategi yang mengantisipasi dan berusaha membentuk arah pembuatan kebijakan publik dengan menentukan bagaimana kampanye terhadap isu dilaksanakan.
4.      Mengintegrasikan semua komponen organisasi untuk melaksanakan program -program. Upaya ini dikenal sebagai program komunikasi Public Relations melibatkan, dan berkonsistensi dengan strategi departemen lainnya.
5.      Mengukur apakah program – program tersebut berjalan sesuai tujuan – tujuan organisasi. Untuk menilai apakah upaya merespon isu berjalan dengan baik, maka diperlukan program – program riset.
Manajemen Krisis sebagai Upaya organisasi atau perusahaan untuk mengatasi krisis. Upaya disini juga mencakup langkah –  langkah yang diperlukan dalam mengatasi atau mengelola krisis. Langkah terbaik dalam mengatasi krisis adalah membuat sebuah rencana antisipasi krisis. Poin penting yang perlu diperhatikan dalam manajemen krisis diantaranya adalah :
• Perlunya perencanaan Krisis
• Meletakkan prioritas utama pada keselamatan dan kepentingan publik.
• Mengupayakan satu suara melalui crisis center dengan satu juru bicara, untuk ketercukupan informasi dan mencegah rumor.
• Menjalin komunkasi dengan publik terkait, mengajak kerja sama dan memberikan penghargaan atas perhatian kooperatif mereka.
• Hindari dahulu upaya menyalahkan pihak lain, apalagi menggunakan jalur hukum. Teliti dengan cermat penyebab krisis.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen isu dan manajemen krisis memiliki hubungan timbal balik berbalasan (respirokal) : sebuah isu dapat menciptakan krisis, dan krisis dapat menciptakan isu.
Teori manajemen krisis umumnya didasarkan atas bagaimana menghadapi krisis (crisis bargaining and negotiation), membuat keputusan di saat krisis (crisis decision making), dan memantau perkembangan krisis (crisis dynamics).
 Dalam situasi krisis, usahakan tetap tenang dan pertimbangkan dengan matang keputusan yang akan diambil karena akan menjadi taruhan reputasi Public Relations. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengelola krisis adalah :
1.      Identifikasi Krisis
2.      Analisis Krisis
3.      Isolasi Krsis
4.      Pilihan Strategi
5.      Program Pengendalian
2.3       Analisis SWOT & PEST
2.3.1    Definisi Analisis SWOT
Analisis SWOT singkatan bahasa inggris dari Strengh Weakness Opportunitty Threat adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengindentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960an dan 1970an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perancanaan strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat organisasi. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT tersebut.
Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun eksternal.
2.3.2    Analisa SWOT PT. Aqua Golden Mississippi (Mizone)
Strengh :
1.      Brand Danone sangat kuat
2.      Danone sebagai market leader bisnis air mineral (pangsa pasar 60%)
3.      Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui kualitas produk.
4.      Kemasan Mizone semakin beragam.
5.      Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup Danone di seluruh dunia, Mizone mengikuti aturan yang dituangkan dalam Program Danone untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumber-sumber mata airnya.
6.      Inovasi terbaru varian rasa Mizone yang unik dan inovatif.
7.      Agen penjualan Mizone yang tersebar dimana-mana.
Weakness :
1.      Kendali pasokan/stok barang berada di tangan Pricipal/Main Distributor.
2.      Margin Tipis.
3.      Diperlukan modal kerja yang cukup besar.
4.      Ketika musim hujan penjualan turun dan arus Kas terbenam di Stok Barang.
5.      Air Mineral Aqua masih menggunakan proses Ozonisasi, sehingga menimbulkan stigma negatif pada masyarakat.
6.      Dalam pembuatan produk pihak Mizone kurang teliti dalam proses pelabelan.
Opportunity :
1.      Jenjang menuju strata Distributor (margin cukup menggiurkan) terbuka lebar.
2.      Track record distribusi Danone bisa dipakai referensi untuk melebarkan sayap bisnis produk Danone Food (Biskuat dll)
3.      Mempunyai peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum mempunyai pasar lokal.
4.      Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral yang bersih dan higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan.
5.      Pemberian bantuan Aqua untuk wilayah terpencil merupakan salah satu promosi Aqua bahwa Aqua juga peduli terhadap sesama.
6.      Air PDAM yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk dikonsumsi, maka Pemerintah menganjurkan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air mineral dalam kemasan.
7.      Aqua mempunyai kesempatan besar untuk bisa menembus pasar Internasional.
Threat :
1.      Persaingan harga dengan sesama Agen/ Sub Distributor/Distributor Aqua Danone dari wilayah lain (cross burder)
2.      Tidak dipasok produk/pencabutan lisensi keagenan Danone apabila melanggar aturan keagenan
3.      Mulai muncul produk-produk air mineral baru
4.      Sekarang ini banyak bermunculan depo-depo air minum isi ulang di kawasan padat oenduduk dimana harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan Aqua.
5.      Adanya kenaikan bahan baku untuk kemasan, seperti plastik untuk label dan bahan untuk pembuatan galon
6.      Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
7.      Melemahnya daya beli konsumen
8.      Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri
9.      Biaya pengiklanan yang tidak murah
2.3.3    Definisi Analisis PEST
Menurut Ward and Peppard (2002, p70) Analisis PEST adalah analisis  terhadap  faktor  lingkungan  eksternal  bisnis  yang  meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
Faktor-faktor dari lingkungan biasanya dianggap bersama-sama dalam tahap awal pemikiran strategis, selain hanya menggunakan PEST, pendekatan analisis seperti faktor legal (hukum) biasanya disertakan dengan faktor-faktor politik dan ecological / environmental dengan faktor-faktor sosial dalam analisis PEST standar. Monitoring yang cermat pada faktor-faktor ini dapat menyebabkan peluang bisnis yang signifikan dan dapat mengidentifikasi potensi ancaman tepat pada waktunya sehingga dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak tersebut.
a).   Politik
Faktor politik seperti kebijakan pemerintah, hukum yang berlaku, dan aturan formal atau informal dilingkungan perusahaan, contoh kebijakan pajak dan peraturan daerah.
b).  Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari customer dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, contoh standar nilai tukar, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.
c).   Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial dan lingkungan kerja.
d).  Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi  tantangan  bisnis  dan  mendukung  efisiensi  proses bisnis perusahaan.
2.3.4    Analisis PEST
Politik :
1.      Undang-undang perlindungan alam : adanya UU perlindungan alam maka akan menjadikan kendala bagi Aqua karena air yang di produksi berasal dari alam
2.      Peraturan ekspor impor : apabila pemerintah membuat peraturan ekspor impor yang terlalu rumit maka akan menjadikan kendala Aqua dalam mengekspor produknya
3.      Peraturan khusus daerah pusat
4.      Perubahan UU perpatenan : dengan adanya perubahan UU perpatenan hak maka akan menyulitkan Aqua untuk tetap menggunakan merk tersebut.

Ekonomi :
1.      Tingkat produktivitas kerja
Apabila produktivitas kerja menurun maka akan berdampak pada pendistribusian produk yang akan menurun dan akan mengecewakan konsumen karena permintaan akan produk tidak terpenuhi secara maksimal
2.      Perbedaan pendapat menurut kawasan dan kelompok konsumen
Apabila pendapatan pada kelompok ekonomi menengah, danekonomi menengah ke atas sudah pasti akan meningkatkan penjualan produk, dan meningkatkan pelanggan. Tetapi apabila pendapatan kelompok menengah ke bawah yang biasanya bermukim di pedesaan atau pinggiran kota, merekahanya akan membeli air kemasan jika hendak bepergian, dan untuk kesehariannya mereka cenderung memilih untumemasak air sendiri. Dengan demikian berpengaruh terhadap pendistribusian produk Aqua meskipun tidak terlalu besar
3.      Tarif Pajak
Jika pemerintah menaikkan pajak maka biaya perusahaan juga akan meningkat, sehingga bisa terjadi harga produk juga akan naik
            Sosial :
1.      Pendapatan per kapita
Semakin tinggi pendapatan per kapita maka semakin meningkat permintaan pasar, dan akan meningkatkan produksi
2.      Kemacetan lalu lintas
Apabila tingkat kemacetan lalu lintas tinggi maka akan meningkatkan produksi

3.      Gaya Hidup
Apabila masyarakat memilih gaya hidup sehat maka akan berpengaruh terhadap permintaan produk dan konsumen akan beralih menjadi pelanggan
4.      Lingkungan Dalam Kota
Apabila lingkungan dengan cuaca yang panas akan berpengaruh terhadap peningkatan permintaan, tetapi apabila lingkungan dengan cuaca yang dingin maka permintaan akan menurun.
            Teknologi :
1.      Mesin produksi yang canggih
2.      Internet
Dengan adanya teknologi seperti internet yang sudah kita rasakan seperti sekarang ini, akan memberi banyak kemudahan untuk Aqua dalam memberikan informasi kepada stakeholder. Juga memberi kemudahan untuk menguasai pasar di Indonesia atau Negara-negara lain.









BAB III
PEMECAHAN MASALAH DAN PERENCANAAN PROGRAM
3.1. Program Jangka Pendek
3.1.1. Sasaran
            Melakukan Conferensi Press kepada public dengan mengundang wartawan media cetak maupun online yang menyatakan bahwa minuman Mizone tidak menyebabkan penyakit lupus seperti yang selama ini gencar diberitakan media. Hal tersebut juga dibuktikan dengan adanya surat edaran dari Kepala BPOM.
3.1.2. Tujuan
            Tujuan dari Conferensi Press ini ialah memberi tahu kepada masyarakat bahwa Mizone aman untuk dikonsumsi. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, batas aman konsumsi untuk Natrium Benzoat sebanyak 600 mg/liter dan Mizone kandungannya jauh dibawah nilai tersebut. Begitupun dengan kandungan Kalium Sorbat yang batas amannya 1000 mg/liter Mizone memiliki kandungan Kalium Sorbat jauh dibawahnya. Oleh karena itu, minuman Mizone dipastikan aman bagi tubuh sealipun dikonsumsi setiap hari
3.2. Program Jangka Menengah
3.2.1. Sasaran
            Mizone mensosilisasikan kembali dan memberitahu masyarakat agar tidak ragu memilih Mizone sebagai minuman ion dengan membagikan Mizone gratis di Bundaran HI  saat carfreeday berlangsung. Tidak hanya memberikan Mizone gratis, Mizone juga mengadakan jalan santai dan membuat kompetisi lari marathon yang dimulai dari Monas. Acara berlangsung meriah dan banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu.
3.2.2. Tujuan
            Kampanye Mizone di Bundaran HI bertujuan untuk merebut kepercayaan masyarakat akan Mizone yang tidak berbahaya, sehingga mengkonsumsi Mizone kembali. Mizone dapat lebih dekat dengan masyarakat dan menjadi evaluasi Mizone dalam membuat produk yang lebih berkualitas dan baik kesehatan.

3.3. Program Jangka Panjang
3.3.1. Sasaran
            Mizone membuat kemasan baru yang lebih fresh dan menarik. Mizone juga merubah komposisi dan berbagai macam rasa baru yang pasti lebih aman dan dapat sertifikat dari BPOM. Menyusun strategi baru dan mengevaluasi produk Mizone yang untuk konsumen.
3.3.2. Tujuan
            Mengimplementasikan strategi perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan, memikirkan, dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Mereview factor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi Mizone yang sedang berlangsung.
3.4. Target Khalayak
            Peserta wartawan yang mengikuti conferensi press dan yang utama ialah masyarakat luas yang mengkonsumsi aktif Mizone dan percaya akan produk Mizone. Mizone juga terjangkau untuk masyarakat kebawah dengan low prince yang diberikan oleh Mizone tanpa mengurangi kualitas produk Mizone.










BAB IV
PENUTUP
4.1              Kesimpulan
Krisis yang dialami oleh PT. Aqua Golden Mississippi (Mizone) ini termasuk ke dalam krisis PR yang disebabkan oleh beragamnya persepsi masyarakat. Diawali oleh isu oleh seseorang yang menulisnya di akun salah satu media sosial, isu tersebut tersebar luas dan membuat masyarakat berpandangan negatif tentang Mizone.
Manajemen PT. Aqua Golden Mississippi tidak tinggal diam dengan cepat dan tepat pihak manajemen segera mencari jalan keluar untuk memulihkan isu negatif ini. Setelah serangkaian tahap pemulihan dilakukan oleh manajemen perusahaan, baik pemulihan internal maupun eksternal kasus ini berhasil diselesaikan, dan Mizone masih tetap memiliki tempat di konsumen luas.
Setelah dilakukan analisis SWOT dan PEST, PT. Aqua Golden Mississippi sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. PT. Aqua Golden Mississippi sudah seharusnya melakukan banyak perubahan agar tetap dan terus menjadi perusahaan yang lebih baik.
4.2              Saran
a.       Perusahaan harus lebih waspada terhadap isu-isu yang menyebar khususnya yang menyebar di sosial media.
b.      Perusahaan harus terus melakukan inovasi, untuk menghadapi persaingan dan semakin maraknya produk serupa.
c.       Perusahaan sebaiknya mulai memperhatikan kemasan dalam produknya khususnya produk Mizone agar konsumen tidak merasa monoton dengan kemasan yang ada.







1 komentar:

  1. diamond meaning and tips - iTanium Artworks
    Diamond definition, diamond columbia titanium jacket definition, diamond meaning and tips. This is an titanium block essential tool to ford edge titanium 2019 learn how t fal titanium pan to recognize and Date titanium rainbow quartz of Creation: 21 February 1992Age Range: 21+

    BalasHapus